Berikut ini adalah kisah nyata yang saya alami sendiri.
Jadi ceritanya, saya rutin senam aerobik di sebuah sanggar yang saya ga perlu menyebutkan namanya. Peserta senam aerobik di sana memang perempuan semua, dan tempatnya pun tertutup, sehingga kebanyakan peserta memilih memakai pakaian senam yang pendek-pendek dan tanpa jilbab, mungkin lebih nyaman memang untuk bergerak, walaupun aslinya kalau “di luar ruangan” mereka mengenakan full jilbab.
Pagi ini saya senam seperti biasa. Beberapa hari ini memang saya lihat ada seorang ibu separuh baya yang sedikit “nyentrik” dari pakaian dan tingkahnya. Beliau berpakaian bak anak muda, “gahoel” gitu. Nah yang mengejutkan adalah setelah senam berakhir tiba-tiba beliau mengeluarkan HP dan berfoto-foto narsis (nggak sekali doang!) di mana backgroundnya adalah peserta senam yang masih mengenakan “kostum senam”nya.
Saya merinding. Saya yakin di antara teman-teman yang hadir ada beberapa yang berjilbab. Bagaimana kalau nggak sengaja tanpa sepengetahuan mereka, mereka terfoto? X( Bagaimana kalau ibu gahoel ini meng-upload fotonya ke dunia maya? X(
Saya diajarkan kalau dalam Surat An-Nur 30-31 yang artinya
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).
kalau diteliti lagi ternyata “wanita-wanita” yang boleh melihat aurat seorang muslimah itu adalah hanya muslimah lain.
Dengan kisah yang saya alami hari ini, saya bisa sedikit menyimpulkan, kalau menjaga aurat di depan wanita non-muslim itu bukan karena kita membeda-bedakan atau apa, tetapi ternyata karena non-muslim masih ada yang kurang mengerti bagaimana seorang muslimah menjaga aurat.
Wallahu a’lam. Semoga jadi renungan kita semua.
Leave a Reply