EIT ICT Labs Master School

Refleksi kuliah tahun pertama, bagian 1

Alhamdulillah setahun pertama sudah berlalu di kuliah S2 saya ini. Sedikit saya ingin flashback dan merekam dalam blog tentang setahun ini.

Sebelumnya saya cerita dulu tentang program yang saya ambil. Nama programnya adalah EIT ICT Labs Master School. Nggak heran sih kalau belum pernah dengar, memang program ini masih baru. Saya angkatan kedua dalam program ini. Saya mendeskripsikan program ini dengan “mirip-mirip Erasmus Mundus”. Namun EIT itu berbeda dengan Erasmus Mundus. Trus apa itu EIT? EIT sendiri adalah singkatan dari European Institute of Innovation and Technology. Lalu apa yang dilakukan badan ini?

The European Institute of Innovation and Technology (EIT) aims to enhance Europe’s ability to innovate, which translates into adapting quickly to the fast pace of development, being one step ahead in providing solutions to rapidly emerging societal problems and developing products that meet the demands and desires of consumers. (http://eit.europa.eu/eit-community/eit-glance)

Bidang yang digarap EIT berada dalam Knowledge and Innovation Communities (KIC). Sejauh ini baru ada 3 KIC: Climate-KIC, InnoEnergy, dan EIT ICT Labs. Nah EIT ICT Labs ini bergerak di bidang ICT (tentunya) dan menaungi universitas, industri dan riset di bidang ICT di Eropa. Untuk program akademik, EIT ICT Labs memiliki program Master School dan Doctoral School. Selain itu EIT ICT Labs punya co-location center (CLC) di kota-kota besar di Eropa untuk mempertemukan berbagai pihak tadi.

Di dalam program EIT ICT Labs Master School terdapat beberapa technical major, yaitu:

  • Digital Media Technology (DMT)
  • Distributed Systems and Services (DSS)
  • Embedded Systems (ES)
  • Human Computer Interaction and Design (HCID)
  • Internet Technology and Architecture (ITA)
  • Security and Privacy (SaP)
  • Service Design and Engineering (SDE)

total sebanyak 90 ECTS harus diselesaikan untuk major, sementara itu terdapat 30 ECTS untuk minor in Innovation and Entrepreneurship. Nah hal yang paling penting yang membuat saya memilih mendaftar di EIT ICT Labs adalah karena program ini menggabungkan antara ICT dengan entrepreneurship dan innovation. Sejak kuliah S1 saya memang sudah agak-agak melenceng ke bidang tersebut, jadi senang sekali bisa meneruskannya. Saya mengambil major Human-Computer Interaction and Design (HCID) dengan topik Situated Interaction.

Universitas yang tergabung dalam EIT ICT Labs merupakan universitas yang  memiliki ranking yang cukup baik di negaranya bahkan di Eropa, terutama di bidang teknologi informasi. Daftar universitas selengkapnya bisa diintip di sini. Program Master School mengharuskan mahasiswa menempuh studi di dua universitas di negara yang berbeda. Untuk memilih universitas, sebelumnya kita harus menentukan technical major terlebih dahulu. Kemudian EIT ICT Labs memberikan pilihan beberapa universitas untuk entry point. Sementara untuk universitas exit point dapat kita pilih dengan mempertimbangkan topik yang diangkat di masing-masing universitas. Waktu itu saya melamar KTH sebagai entry point, dan UCL sebagai exit point. Eh tapi yang diterima KTH-nya saja, exit point saya di Paris-Sud. No problem sih, topiknya tidak jauh berbeda. Walaupun sejujurnya saya tidak terlalu mempermasalahkan topik, hehehe..

Karena merupakan “payung” antara bisnis, akademik dan riset, banyak yang seru dalam EIT ICT Labs. Banyak event dan lomba (tapi saya ga pernah ikut, hahaha). EIT ICT Labs Master School juga mewajibkan summer school dan internship. Dari event ini mahasiswa diarahkan untuk “bertemu” dengan partner-partner EIT ICT Labs. Kabarnya banyak juga proyek mahasiswa yang sukses meraup funding dan mulai meluncur menjadi startup.

Walaupun banyak serunya, tentu ga luput dari minusnya. Karena tergolong program yang baru, terkadang kita menemukan ketidaksiapan universitas dalam mengakomodasi program ini. Misalnya waktu di KTH dulu, masih ada kuliah yang jadwalnya tabrakan, padahal dua-duanya mata kuliah wajib. Tentunya ga gampang menggabungkan banyak universitas, yang mana tiap universitas punya sistem dan kebijakan masing-masing. Selain itu, dari sudut pandang mahasiswa, ternyata pindah universitas dan menyesuaikan lagi di tempat baru itu butuh effort juga (eits curhat, hehehe).

Pendaftaran di program ini cukup mudah, daftar online kemudian mengirim berkas ke Swedia. Syaratnya pun standar: surat motivasi, sertifikat bahasa, ijazah, transkrip, paspor, cv, rekomendasi, dan seterusnya. Tambahannya perlu menyiapkan satu artikel tentang sebuah ide bisnis. Jadi inget, dulu saya sedih sekali kelupaan satu syarat ini. Tetapi EIT baik sekali sampai menelpon, bilang kalau saya bisa menyusulkan syarat ini lewat email. Dan pada akhirnya diterima, itu rasanya… sesuatu sekali.

Menurut saya program ini cocok banget buat yang berminat pada bidang ICT dan entrepreneurship & innovation. Mungkin ada yang tertarik atau ingin mendaftar, tafadol dibaca lebih lanjut di http://www.eitictlabs.eu/home/

..bersambung..


Comments

4 responses to “EIT ICT Labs Master School”

  1. emang susah menjelaskan program kita ke orang awam. feel the same, sis.

  2. Waah beberapa bulang ini juga tertari dengan program ini. Cari cerita orang indo yang ambil program ini juga masih sedikit. Lanjutin ceritanya ttg EIT Master School donk kak 😀

  3. Kak, mau ambil jurusan ini ability apa saja yg harus di miliki??
    Mengingat saya belum memiliki skill apa2 dalam programming. Mohon bantuannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *